Raushan DesignShroff TemplatesMafiaXDesign

Syarhus Sunnah - Biografi Imam Al-Muzanni

Al-Muzani adalah penolong madzhabku.  

(Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah)


Nama Dan Nasab

Syarhus Sunnah karya Imam Al-Muzanni 


Biografi - Nama lengkap Imam Al-Muzani adalah Abu Ibrahim Isma'il bin Yahya bin Isma'il bin 'Amr bin Muslim al-Muzani al-Mishri. Ia adalah seorang ulama terkemuka dalam fikih, dikenal sebagai seorang ahli zuhud, dan merupakan seorang murid dari Imam Asy-Syafi'i. Nisbat "Al-Muzani" merujuk kepada Mazinah binti Kalb, yang merupakan ibu dari kabilah yang terkenal. (Sumber: Siyar A'lam An-Nubala': 12/492 dan muqaddimah Syarh As-Sunnah oleh Dr. Jamal 'Azzun hal. 17)

Kelahiran Dan Keluarga.

Imam Al-Muzani dilahirkan di Mesir pada tahun 175 H, pada tahun meninggalnya Al-Laits bin Sa'ad rahimahullah, yang merupakan seorang ulama besar Mesir yang sangat dihormati. Imam Asy-Syafi'i juga pernah mengatakan tentang Al-Laits bin Sa'ad rahimahullah:

اللَّيْثُ أَفْقَهُ مِنْ مَالِكٍ , إِلَّا أَنَّ أَصْحَابَهُ لَمْ يَقُوْمُوْا بِهِ

“Al-Laits lebih fakih daripada Malik, hanya saja murid-muridnya tidak menjadi penopang baginya.” (Siyar: 8/156, Min A’lami As-Salaf: 185)

Baca Juga:

Kelahiran Imam Al-Muzani pada tahun wafatnya Imam Al-Laits adalah salah satu contoh dari pepatah bijak yang menyatakan, "Tatkala satu bintang tenggelam maka akan terbit bintang yang baru." Wallahu a'lam.

Imam Al-Muzani dibesarkan dalam keluarga yang mencintai ilmu dan para ulama. Para ulama mencatat bahwa saudari Imam Al-Muzani juga menghadiri majelis Imam As-Syafi'i, dan bahkan Ar-Rafi'i mencatat pengetahuannya dalam masalah zakat.

Imam Al-Muzani juga memiliki hubungan keluarga dekat dengan Imam Rabi' bin Sulaiman al-Muradi rahimahullah, yang merupakan salah satu murid senior Imam Syafi'i. Imam Rabi' bin Sulaiman adalah saudara sepersusuan Imam Al-Muzani, dan menurut catatan Imam Dzahabi rahimahullah, Imam Al-Muzani meninggal pada tahun 264 H sementara Imam Rabi' meninggal pada tahun 270 H. Keduanya adalah saudara sepersusuan dengan selisih umur 6 bulan. (Sumber: Siyar A'lam An-Nubala': 12/492)

Juga, dalam keluarga Imam Al-Muzani, terdapat Imam Abu Ja'far Ath-Thahawi rahimahullah, yang dikenal sebagai penulis kitab akidah terkenal, Aqidah Ath-Thahawiyyah. Beliau adalah anak saudari (keponakan) dari Imam Al-Muzani. (muqaddimah Syarh As-Sunnah oleh Dr. Jamal 'Azzun hal. 18)

Guru-Guru

Guru dari Imam Al-Muzani tidak banyak, yang paling terkenal dari mereka di antaranya yaitu:

  • Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i (w: 204 H)
Imam Al-Muzani pernah mengatakan:

قَرَأْتُ كِتَابَ الرِّسَالَةِ لِلشَّافِعِي خَمْسَمِائَةِ مَرَّةٍ , مَا مِنْ مَرَّةٍ إِلَّا وَاسْتَفَدْتُ مِنْهَا فَائِدَةً جَدِيْدَةً

Aku membaca kitab Ar-Risalah milik Imam Syafi’i sebanyak 500 kali. Setiap kali selesai membaca, pasti aku mendapatkan faidah yang baru dari kitab tersebut. (muqaddimah Ta’liqah ‘Ala Syarh As-Sunnah lil Imam Al-Muzani: 29)

  • Ali bin Ma’bad Al-Bashri (w: 218 H)
  • Nu’aim bin Hammad (w: 218 H)
  • Ashbagh bin Nafi’ (w: 225 H)
Dr. Jamal Azzun menyatakan, "Sebab sedikitnya guru-guru Imam Al-Muzani sepertinya kembali ke dua hal, yaitu:

  1. kesungguhan beliau yang sangat dalam bermulazamah dengan Imam Syafi'i.
  2. beliau tidak melakukan perjalanan ke negeri-negeri Islam karena mencukupkan diri dengan ulama-ulama yang ada di Mesir, yang terdepan dari mereka yaitu Imam Syafi'i. Pada waktu itu para ulama yang mendatangi Mesir - ulama yang bukan orang Mesir - sudah mencukupi beliau (jumlahnya banyak) sehingga beliau tidak perlu melakukan rihlah." (Muqaddimah Syarh As-Sunnah oleh Dr. Jamal 'Azzun hal. 19)

Meskipun guru-gurunya hanya sedikit, Imam Al-Muzani tetap dikenal sebagai seorang fakih dan diakui keulamaannya oleh ulama lainnya. Imam Dzahabi mengatakan:

وَهُوَ قَلِيْلُ الرِّوَايَةِ , وَلَكِنَّهُ كَانَ رَأْسًا فِي الفِقْهِ

Ia adalah seorang yang sedikit riwayat (hadits), akan tetapi ia adalah seorang pemuka dalam ilmu fikih. (Siyar A’lam An-Nubala’: 12/493)

Murid-Murid 

Meskipun guru beliau sedikit, namun murid-murid Imam Al-Muzani sangat banyak, dan banyak dari mereka menjadi ulama terkemuka. Imam Dzahabi rahimahullah menyatakan, "Yang meriwayatkan (mengambil ilmu) darinya orang-orang yang sangat banyak sekali, baik yang berasal dari arah timur maupun barat." (Siyar A'lam An-Nubala': 12/493)

Baca Juga :


Imam As-Subki rahimahullah juga mencatat, "Yang mengambil ilmu dari Al-Muzani adalah sebagian besar ulama Khurasan, Irak, dan Syam." (Thabaqat Ays-Syafi'iyyah Al-Kubra: 1/239)

Di antara murid-murid Imam Al-Muzani yang paling terkenal termasuk:
  1. Abu Bakr Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah, penulis kitab Shahih Ibnu Khuzaimah, yang wafat pada tahun 311 H.
  2. Abu Ja'far Ahmad bin Muhammad bin Salamah Ath-Thahawi, yang wafat pada tahun 321 H.
  3. Abul Qasim 'Utsman bin Bassyar Al-Anmathi, guru dari Ibnu Suraij, yang wafat pada tahun 288 H.
  4. Abu Yahya Zakariyya bin Yahya As-Saji, seorang guru di Bashrah, yang wafat pada tahun 307 H. Al-Anmathi dan As-Saji termasuk di antara murid-murid terbaik Al-Muzani.
  5. Abul Hasan Ahmad bin 'Umair bin Jausha' Ad-Dimasyqi, yang wafat pada tahun 320 H.
  6. Abu Nu'aim 'Abdul Malik bin Muhammad 'Adi Al-Jarjani, yang wafat pada tahun 251 H.
  7. Abu Muhammad 'Abdurrahman bin Abi Hatim Ar-Razi, penulis kitab Al-Jarh wa At-Ta'dil, yang wafat pada tahun 327 H.

Semua ini menunjukkan pengaruh dan kontribusi besar Imam Al-Muzani dalam menyebarkan ilmu di kalangan ulama dan mahasiswa Islam pada zamannya.

Karya Tulis 

Imam Al-Muzani termasuk ulama yang memiliki banyak karya tulisnya. Imam Ibnu Abdil Barr rahimahullah menyebutkan:


لَهُ عَلَى مَذْهَبِ الشَّافِعِي كُتُبٌ كَثِيْرَةٌ لَمْ يَلْحَقْهُ أَحَدٌ فِيْهَا, وَلَقَدْ أَتْعَبَ النَّاسَ بَعْدَهُ … اِنْتَشَرَتْ كُتُبُهُ وَمُخْتَصَرَاتُهُ إِلَى أَقْطَارِ الأَرْضِ شَرْقًا وَغَرْبًا

Muzani memiliki kitab yang banyak dalam madzhab Syafi’i yang tidak dapat disaingi oleh seorangpun dalam hal ini. Ia telah membuat letih orang-orang setelahnya….Kitab-kitab terlebih kitab Mukhtashar-nya telah tersebar ke berbagai penjuru dunia, baik di timur maupun barat. (Al-Intiqa’: 110)

Baca juga 


Namun, banyak juga kitab beliau yang hilang. (Fathu Ar-Rabbi Al-Ghaniy: 9) Diantara judul kitab-kitab beliau yang disebutkan oleh para ulama yaitu:

  1. Ahkamu Al-Qur’an
  2. Ifsadu At-Taqlid
  3. At-Targhib fi Al-‘Ilmi
  4. Al-Jami’u Al-Kabir
  5. Al-Jami’u Ash-Shaghir
  6. Al-Mukhtashar Al-Kabir
  7. Mukhtashar Al-Mukhtashar
  8. Syarhu As-Sunnah

Pujian Para Ulama

Imam Al-Muzani adalah salah satu murid terkemuka Imam Syafi'i dan memiliki pengaruh besar dalam menyebarkan dan membela mazhab Syafi'i. Bahkan, Imam Syafi'i sendiri pernah mengatakan, 

المُزَنِيْ نَاصِرُ مَذْهَبِي

"Al-Muzani adalah penolong madzhabku" (Siyar A'lam An-Nubala': 12/493).

Imam Al-Muzani adalah seorang ulama rabbani, yang mengamalkan ilmunya dengan sungguh-sungguh. Beliau mengumpulkan ilmu dan ibadah dalam dirinya, menghormati ilmu dan para ulama, serta sangat wara' dan zuhud terhadap dunia. 'Amr bin Utsman Al-Makki mengatakan, "Aku tidak pernah melihat seorangpun yang sangat bersungguh-sungguh dalam beribadah selain dari Al-Muzani, dan aku tidak pernah melihat orang yang sangat besar pengagungannya terhadap ilmu dan pemiliknya selain dia" (Manaqibu Ays-Syafi'i: 2/350).

Imam Al-Muzani juga dikenal sebagai seseorang yang sering memandikan jenazah sebagai bentuk ibadah dan untuk meraih pahala dari Allah. Beliau melakukan ini dengan tujuan melunakkan hatinya, dan ia bahkan memandikan jenazah Imam Syafi'i bersama dengan Rabi' bin Sulaiman Al-Muradi (Wafiyat Al-A'yan: 1/218).

Semua sifat-sifat ini mencerminkan kepribadian ulama besar ini yang memainkan peran penting dalam pengembangan mazhab Syafi'i dan penyebaran ilmu agama.

Ujian Imam Al-Muzanni 

Sudah menjadi Sunnatullah bagi para pembela kebenaran dan pengikut jalan para Nabi dan Rasul adalah mendapatkan ujian dan menghadapi gangguan dari mereka yang tidak menyukai mereka. Allah telah menyebutkan hal ini dalam Al-Qur'an, bahwa setiap nabi memiliki musuh dari kalangan orang-orang yang berdosa, dan Allah adalah Penunjuk dan Penolong mereka (QS. Al-Furqan: 31).

Dalam ayat lain, Allah menjelaskan bahwa musuh para nabi dan pengikutnya adalah setan-setan, baik dari kalangan jin maupun manusia. Mereka saling berbisik untuk menipu manusia (QS. Al-An'am: 112).

Imam Al-Muzani sendiri menghadapi ujian serupa, di mana ia dituduh memegang pandangan Mu'tazilah yang menyatakan bahwa Al-Qur'an adalah makhluk. Hal ini akhirnya menjadi salah satu alasan munculnya kitab "Syarhus Sunnah."

Dalam sebuah riwayat yang disampaikan oleh Ibrahim bin Abi Dawud Al-Burullusiy Al-Mishri, disebutkan bahwa Nu'aim bin Hammad bertanya kepada Imam Al-Muzani tentang pandangannya terhadap Al-Qur'an. Imam Al-Muzani menyatakan bahwa Al-Qur'an adalah kalamullah, bukan makhluk. Nu'aim kemudian bertanya apakah Al-Qur'an akan dapat dilihat pada hari kiamat, dan Imam Al-Muzani menjawab "ya." Namun, setelah percakapan ini, Imam Al-Muzani menyadari bahwa pernyataannya telah membuatnya terkenal dan dituduh. Nu'aim mengaku hanya ingin membersihkan reputasinya dari tuduhan-tuduhan tersebut (Syarh Ushul Al-I'tiqad: 3/508).

Wafat

Ibnu Khallikan rahimahullah mencatat bahwa Imam Al-Muzani meninggal dunia pada enam hari yang tersisa dari bulan Ramadhan tahun 264 H di Mesir. Ia dikuburkan dekat dengan kuburan Al-Imam Asy-Syafi'i di Qarafah Sughra.

Ibnu Zulaq rahimahullah melaporkan bahwa Imam Al-Muzani wafat dalam usia 89 tahun, dan saat meninggal dunia, shalat jenazahnya dipimpin oleh Rabi' bin Sulaiman (Wafiyat Al-A'yan: 1/218).

Referensi

  • Siyar A’lam An-Nubala’.Al-Imam Syamsuddin Muhammad bin Ahmad bin ‘Utsman Adz-Dzahabi. Penerbit Muassasah Ar-Risalah.
  • Syarh As-Sunnah. Ta’liq: Dr. Jamal ‘Azzun. Penerbit Maktabah Dar Al-Minhaj. Cetakan pertama, Tahun 1430 H
  • Ta’liqah ‘Ala Syarhi As-Sunnah Lil Imam Al-Muzani. Syaikh Abdur Razzaq bin Abdil Muhsin Al-Badr. I’tina’ Khalid bin Abdillah Al-Kandari. Dar Al-‘Alamiyah. Cetakan pertama. Tahun 1438H
Breaking news

Hamba Allah yang membutuhkan ampunan dari Tuhan-Nya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Become our Fan