Makna Tauhid Uluhiyah. Sumber Gambar: muslim.or.id |
Uluhiyah adalah ibadah.
Tauhid uluhiyah adalah mengesankan Allah dengan perbuatan para hamba dengan melaksanakan ketaatan yang disyariatkan seperti, doa, takut, tawakal, raghbah (senang), raghbah ( takut), dan inabah (kembali atau taubat). Dan jenis tauhid ini adalah inti para nabi dan Rasul, mulai rasul pertama sampai terakhir. Allah Ta'ala berfirman:
ولقد بعثنا في كل أمة رسولا أن ٱعبدوا الله واجتنبوا الطغوت (النحل: ٣٦)٠
"Dan sesungguhnya kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), sembahlah Allah (saja) dan jauhilah taghut itu." (QS. An-Nahl : 36).
Allah Ta'ala juga berfirman:
وماأرسلنا من قبلك من رسول الا نوحي إليه أنه لآإله إلآ أنا فاعبدون (الانبيآء :٢٥)٠
"Dan kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan kami wahyukan kepadanya, bahwasanya tidak ada tuhan (yang Haq) melainkan aku, maka sembahlah aku." (QS. Al-Anbiya : 25)
Setiap rasul memulai dakwahnya dengan perintah tauhid uluhiyah. Sebagaimana yang diucapkan oleh Nabi Nuh, Hud, Shalih, Syuaib dan lainnya.
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim." (Al Ankabut : 14)
Dan FirmanNya
يقوم ٱعبدوا الله ما لكم من إله غيره (الاعرف : ٥٩, ٦٥, ٧٣, ،٨٥)٠
"Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan (yang berHaq) bagi kalian selainnya." (Al-A'raf : 59,65,73,85).
Allah Ta'ala juga berfirman:
وإبرهيم إذقال لقومه ٱعبدوا الله واتقوه (الانكبوت : ١٦)٠
"Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada kaumnya: 'Sembahlah Allah dan bertakwalah kepadaNya'." ( Al-Ankabut : 16)
Dan diwahyukan juga kepada Nabi kita Muhammad shalallahu alaihi wasallam.
قل انى أمرت أن أعبد الله مخلصاله الدين (الزمر : ١١)٠
"Katakanlah: 'sesungguhnya aku diperintahkan agar supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam menjalankan agama. (Az-Zumar : 11)
Rasullullah sendiri bersabda:
"Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi tidak ada tuhan yang berHaq disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah." ( Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
Kewajiban awal bagi setiap mukallaf adalah bersaksi la Ilaha illallah (tidak ada tuhan yang berHaq disembah selain Allah) dan mengamalkannya. Allah Ta'ala berfirman:
"Maka ketahuilah bahwa tidak ada tuhan (yang berHaq untuk disembah) kecuali Allah dan mohonlah ampunan bagi dosa-dosamu" (Muhammad: 19).
Dan kewajiban pertama bagi orang yang ingin masuk Islam adalah mengikrarkan dua kalimat syahadat.
Jadi jelaslah bahwa tauhid uluhiyah adalah maksud dari dakwahnya para Nabi dan Rasul. Disebut demikian, karena Uluhiyah adalah sifat Allah yang ditunjukan oleh namaNya "Allah" yang artinya "Dzul Uluhiyah" (yang memiliki uluhiyah atau yang disembah).
Tauhid uluhiyah juga disebut "tauhid ibadah", karena Ubudiyah adalah sifat 'abd (hamba) yang wajib menyembah Allah Ta'ala secara ikhlas, karena ketergantungan mereka kepadaNya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, "ketahuilah, kebutuhan seorang hamba untuk menyembah Allah Ta'ala yaitu beribadah kepadaNya tanpa menyekutukanNya dengan sesuatu apapun adalah kebutuhan yang tidak ada bandingannya sama sekali tetapi dari sebagian segi, mirip dengan kebutuhan jasad kepada makanan dan minuman. Akan tetapi, diantara keduanya terdapat banyak perbedaan. Karena hakikat seorang hamba adalah hati dan ruhnya, dia tidak bisa baik kecuali dengan Allah yang tidak ada tuhan yang berHaq disembah selainNya. Dia tidak bisa tenang dengan dunia kecuali dengan mengingatNya. Seandainya seorang hamba memperoleh kenikmatan dan kesenangan tanpa Allah, maka hal itu tidak akan berlangsung lama, bahkan berpindah-pindah dari satu macam kemacam yang lainnya, dari satu orang kepada orang lainnya. Adapun tuhan, maka Dia dibutuhkan setiap waktu, di manapun dia berada, maka Dia selalu bersamanya. ( Majmu Fatawa, 1/24 )
Tauhid ini adalah inti dari dakwahnya para rasul, karena ia adalah asas dan pondasi tempat dibangunnya seluruh amal. Tanpa merealisasikannya semua amal ibadah tidak akan diterima. Karena kalau tauhid ini tidak terwujud, maka bercokollah lawannya, yaitu syirik. Sedangkan Allah Ta'ala berfirman:
إن الله لا يغفر أن يشعرك به (النسآء : ٤٨,١١٦)٠
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. (An-Nisa' : 48,116).
Allah Ta'ala juga berfirman:
"Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan." (Al-An'am : 88).
Kemudian Allah Ta'ala berfirman:
"Jika kamu mempersekutukanKu (Allah), niscaya akan terhapus lah amalanmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." ( Az-Zumar: 65).
Tauhid jenis ini adalah kewajiban pertama seluruh hamba. Allah Ta'ala berfirman:
"Sembahlah Allah dan janganlah kalian menyekutukanNya dengan sesuatu apapun." (An-Nisa : 36)
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan kepada kalian supaya kalian menyembah dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya." (Al-Isra : 23)
Allah Ta'ala berfirman:
"Katakanlah, 'Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Rabbmu kepadamu. Janganlah kamu mempersekutukanNya dengan apapun, berbuat baik kepada kedua orang tuamu." (Al-An'am : 151)